September 04, 2011

LUPAA

Coba sebutkan, hal apa saja yang seringkali membuat kita lupa.. Lupa menaruh kunci? Lupa nama teman atau seseorang yang baru dikenal atau yang sudah sering bertemu? Lupa, saat akan melakukan sesuatu tiba-tiba rencana yang sudah disusun dalam otak kita sirna begitu saja. Lupa membawa kartu identitas kantor padahal kebiasaan mengenakan id card sudah menjadi rutinitas wajib. Atau lupa di mana kita terakhir menaruh ponsel?

Coach Tom MC Ifle, dalam bukunya Big Brain, Money: 24 Pikiran Terlarang Yang Akan Membuat Anda Kaya Raya, menjelaskan jika Anda seringkali lupa tandanya ada masalah dengan memori otak Anda.

Tom, yang juga adalah praktisi hipnoterapi menjelaskan, jika kunci hilang misalnya, artinya saat Anda meletakkan kunci tersebut pikiran Anda tidak sedang berada di sana (Anda memikirkan hal lain). Saat itulah otak Anda tidak mendapat perintah untuk mengingat. Alhasil, otak Anda tidak menyimpan di tempat yang seharusnya. Sedangkan, saat Anda memerhatikan sesuatu, namun tetap lupa setelahnya, ini pertanda lain. Gejala ini menunjukkan otak Anda kekurangan jumlah sel pengingat, yang menyebabkan sirkuit saraf mengalami penurunan daya.

"Padahal otak kita mengingat segala hal dengan rinci, bukan hanya ingatan jangka pendek atau panjang," jelas Tom, menambahkan yang perlu dilakukan adalah menajamkan otak Anda dengan mengenali sejumlah pengacau ingatan dan sejumlah cara menyehatkan kembali memori.

Sejumlah hal yang bisa mengacaukan ingatan kita adalah:

Depresi
Depresi menurunkan kadar serotonin dan norepinefrin yang sangat diperlukan otak untuk mengingat.

Radikal bebas
Sisa buangan saat tubuh memroses makanan menjadi energi ini memengaruhi memori. Radikal bebas yang disebabkan makanan, gizi buruk, dan polusi lingkungan bisa mengacaukan kerja otak Anda.

Obat antikolinergik
Antidepresan trisiklis seperti Elavil, Tofranil, dan Pamelor merupakan antiasetilkolin, artinya menurunkan kadar depresi dengan efek samping. Salah satunya adalah mengacaukan ingatan Anda.

Ketamin
Obat bius hewan ini bekerja efektif untuk membunuh rasa sakit pada manusia. Masalahnya, obat ini langsung memengaruhi hipokampus (bagian dari otak besar) dan menghilangkan ingatan. Obat ini juga memengaruhi perjalanan rasa sakit dari sumber ke otak. Obat ini sering disebut special-K dan banyak disalahgunakan.

Mariyuana
Komponen aktif pada mariyuana bekerja pada hipokampus mencampuradukkan ingatan dengan cara yang mengacaukan. Menurut National Drug and Research Center University of New South Wales, kerusakan akibat mariyuana dalam jangka panjang mengakibatkan kerusakan parsial antara lain gangguan pemusatan perhatian.

Kafein, amfetamin, dan nikotin
Kafein, amfetamin, dan nikotin memproduksi radikal bebas yang juga berbahaya. Biasanya obat yang umum digunakan adalah Ritalin. Cara kerja obat ini mendorong ingatan jangka pendek tapi mengacaukan ingatan jangka panjang.
Tidak hanya menyebabkan penyakit-penyakit kronis untuk tubuh, seperti kanker atau stroke, rokok dan racun-racun lain seperti narkoba dapat merusak sel-sel dan menghambat regenerasi sel, termasuk sel-sel otak manusia. Hal itu akan memicu penuaan dini. Salah satu ciri penuaan dini yang terjadi adalah menurunnya daya ingat.

Stres
Stres akan memicu ketegangan di otak dan membuat energi otak habis. Itu sebabnya pada orang stres sering kali muncul istilah pikiran buntu atau mampet. Seseorang yang mengalami stres biasanya tidak dapat berpikir jernih atau normal karena otaknya kewalahan dan kehabisan energi, termasuk saat harus mengingat atau mencari informasi di otak. Stres yang berlebihan juga dapat memacu pelepasan hormon kortisol yang akan mengganggu ingatan.
Saat stres otak melepaskan hormon steroid agar mengembalikan keseimbangan. Cirinya mudah tersinggung, panik, susah tidur.

Kurang tidur
Pekerjaan atau tawaran hiburan terkadang membuat kita lupa waktu dan lupa istirahat, termasuk lupa tidur. Menurut dr Hermawan, setidaknya sepertiga waktu manusia digunakan untuk beristirahat. Artinya, kita seharusnya memiliki waktu tidur sekitar delapan jam dalam sehari. Saat tidur itulah tubuh beristirahat dan melakukan normalisasi, termasuk otak. Akan tetapi, tak hanya jatah tidur yang diperhatikan, kualitas tidur pun harus sangat dijaga. Tidur yang berkualitas adalah tidur yang tanpa dengkuran. Dengkuran dapat memicu penyakit lain, seperti jantung atau stroke, lho. Selain itu, mendengkur, menurut dr Hermawan, dapat menyebabkan pikun.
Ketika Anda tidur, otak mengubah ingatan jangka pendek menjadi jangka panjang. Proses ini terjadi saat Anda benar-benar tidur nyenyak. Tanpa istirahat yang cukup, hormon penting seperti serotonin, norepinefrin, dan asetilkolin akan menurun.

Makan sembarangan
Kesibukan dan tuntutan pekerjaan terkadang membuat orang sering tidak memerhatikan apa yang masuk ke dalam tubuhnya melalui makanan. Menurut dr Hermawan, semua itu membentuk gaya hidup "asal kenyang" dan "asal enak" sehingga banyak yang tidak memedulikan asupan gizi yang dibutuhkan tubuh. Kecenderungannya, mereka memilih makanan instan yang banyak menggunakan zat kimia berbahaya, makanan cepat saji, atau makanan-makanan dengan kandungan lemak, gula, dan garam yang tinggi. Makanan-makanan tersebut berbahaya karena dapat memicu penyakit seperti stroke, yang akhirnya berdampak langsung pada otak.

Malas
Banyak orang yang bekerja hingga kelelahan sehingga malas berinteraksi dengan orang lain dan malas berolahraga. Padahal, interaksi dengan orang lain membuat otak kita terasah. Sering kali dalam mengobrol, ingatan lama dipanggil kembali sehingga memori otak terlatih. Selain menjaga kebugaran tubuh, olahraga tentu saja juga dapat menjaga kebugaran otak karena saat berolahraga, biasanya kita akan rileks dan otak menjadi tidak tegang. Berolahraga juga memungkinkan kita menjalin komunikasi dan berinteraksi dengan orang lain.


hmm.. tips of the day ;)
cara sehat sederhana yang bisa membuat menajamkan otak kita dan membantu Anda menjadi produktif..


Olahraga
Seberapa sering Anda diingatkan untuk berolahraga? Imbauan, obrolan, hingga dorongan untuk berolahraga tentu sering kali Anda dengar. Namun, sudahkah dijalankan secara teratur?
"Latihan fisik menjadi cara terbaik menjaga fungsi kognitif untuk mengimbangi pertambahan usia Anda," kata Fred H Gage, PhD

Pernyataan dari seorang profesor yang juga spesialis penyakit neurodegenerative di Salk Institute, La Jolla, California, ini menjadi salah satu saja referensi tentang pentingnya olahraga. Penelitian yang dilakukan Gage menunjukkan, berolahraga secara signifikan bisa meningkatkan aliran darah ke hipokampus. Hipokampus adalah bagian dari otak besar yang terletak di lobus temporal. Bagian otak ini menghasilkan sel baru yang membantu pertumbuhan dan peningkatan mental seseorang.

Tiru cara makan orang Yunani
Jika ingin otak Anda tetap bekerja baik, dengan kecerdasan berpikir sebagai hasilnya, jaga nutrisi dan pola makan Anda seperti cara orang Yunani.
Orang Yunani sejak lama menerapkan pola makan ala Mediteranian. Wajar saja jika banyak ahli filsafat dengan kecerdasan tinggi lahir dari negeri Yunani. Menjalani diet Mediteranian artinya Anda mengonsumsi buah dan sayuran dalam jumlah besar, lemak baik seperti minyak zaitun, serta mengurangi konsumsi garam dan daging merah.

Mereka yang menjalani diet Mediteranian mengurangi risiko penyakit Alzheimer, dengan tingkat risiko 40 persen lebih rendah. Demikian disebutkan dalam laporan penelitian dari Universitas Columbia. Penelitian lain menyebutkan, diet Mediteranian ini juga mengurangi risiko kehilangan daya ingat. Para pakar mengklaim, diet memiliki kekuatan sebagai antioksidan yang mampu melawan peradangan.

Bertualanglah!!
Ingin menjadi individu kreatif? Bertualanglah! Lakukan perjalanan ke berbagai kota atau negara yang belum pernah Anda singgahi. Berbaur dan mempelajari budaya asing atau baru bisa mendorong individu untuk menjadi lebih kreatif. Sebuah penelitian menunjukkan, mereka yang tinggal di luar negeri memiliki kemampuan yang jauh lebih baik dalam pekerjaan kreatif, seperti menggambar, menulis, dan juga lebih mampu dalam menyelesaikan masalah.

"Mereka dituntut untuk selalu belajar dari berbagai hal yang sederhana," kata penulis penelitian tersebut, William W Maddux, PhD, yang juga asisten profesor perilaku organisasi di sekolah bisnis di Fountainbleu, Perancis.
Sebagai contoh, lanjut Maddux, kebiasaan menyisakan makanan di Amerika dianggap penghinaan, tetapi berbeda dengan di China, hal tersebut dianggap sopan.
"Kemampuan untuk melihat sesuatu dari berbagai sisi dan perspektif yang berbeda, mendorong kita untuk meningkatkan kreativitas," kata Maddux.

Bertualang tak harus dengan menetap di negeri orang. Belajar bahasa asing dan menjadi pakar kuliner negeri orang juga bisa menjadi pilihan lain untuk mengembangkan diri.

  
Menjaga lemak tubuh
Apa kaitannya indeks massa tubuh (body mass index) dengan kerja otak? Rasanya aneh, bahkan terkesan menghubung-hubungkan saja. Namun, sebuah studi menunjukkan keterkaitan antara lemak tubuh yang menimbulkan risiko penurunan daya ingat bagi perempuan, yang pada akhirnya menurunkan produktivitas kerja.

"Lemak melepaskan sitokin (molekul yang membantu memicu respons sistem kekebalan tubuh-RED). Zat ini memproduksi hormon yang membahayakan sel-sel saraf," papar penulis studi, Diana R Kerwin, MD, asisten profesor di Northwestern University Feinberg School of Medicine. Selanjutnya, Kerwin menyarankan perempuan perlu menjaga BMI pada level 20 - 24.

Jadi, pastikan BMI Anda ideal. Artinya, menjaga lemak tubuh tetap normal dan menghindari obesitas. Seseorang dikatakan obesitas jika memiliki nilai BMI di atas 30.

Tidurlah dengan benar
Tubuh Anda membutuhkan pasokan energi yang cukup untuk bisa tampil produktif. Untuk memastikan pasokan energi melimpah, tidurlah 7-8 jam setiap malam.

Jangan pernah memaksakan diri bekerja tanpa istirahat yang cukup. Karena jika Anda terus-menerus tak memberi waktu untuk tidur pada malam hari dengan baik, esok hari Anda akan kehilangan fokus, dan tak mampu berpikir rasional. Mulai sekarang, berikan tubuh Anda hak untuk tidur pada malam hari lebih baik lagi.

Lakukan hal_hal yang menyenangkan
Lakukan hal baru yang menantang untuk meningkatkan kemampuan Anda. Seperti hobi memanjat, atau hal baru lainnya yang menyenangkan. Kebiasaan baru dan menyenangkan ini bisa menciptakan jalur saraf baru ke otak. Dengan begitu, pikiran Anda tetap tajam setiap waktu. Kuncinya, pilih aktivitas atau hobi baru yang menyenangkan. Jangan melakukan hobi baru yang hanya akan membuat Anda tertekan.

"Semakin Anda menikmati sebuah aktivitas, Anda terpacu untuk terus menjalaninya," jelas Yaakov Stern, PhD, profesor neuropsikologi klinis di Columbia University.

Batasi dan taklukkan pekerjaan Anda
Multitasking sudah menjadi deskripsi kerja yang bisa dialami siapa saja sekarang ini. Namun, meski sukses mengerjakan berbagai pekerjaan dalam satu waktu, hasilnya cenderung tak akan maksimal. Kualitas kerja bisa menurun jika Anda melakukan berbagai hal yang tak ada kaitannya dengan pekerjaan dalam satu waktu.

"Prefrontal cortec, daerah penting untuk pengolahan informasi, secara optimal dirancang untuk melakukan satu hal pada suatu waktu," jelas Adam Gazzaley, MD, direktur Neuroscience Imaging Center, Universitas California, San Francisco.
Dr Gazzaley menyarankan, jika pekerjaan Anda menuntut performa dan konsentrasi tinggi, maka singkirkanlah hal lain yang menganggu. Caranya, matikan situs jejaring sosial, e-mail, atau matikan ponsel (tentunya jika pekerjaan Anda tak ada kaitannya dengan fungsi berbagai alat ini). Segera setelah Anda menyelesaikan pekerjaan dengan sukses, bolehlah Anda update status Facebook atau melakukan hal lain yang tak terkait pekerjaan.

~SEMOGA BERMANFAAT !!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar